Jumat, 06 November 2009

PERKEMBANGAN LITERATUR HADIS

PERKEMBANGAN LITERATUR HADIS

Vol. 3, Nomor 9 Januari-Juni 2006 ISSN 1412-372X

Jurnal Ilmu Agama Islam

KHAZANAH


Pemimpin Umum

Afif Muhammad
Ketua Dewan Editor
Jaih Mubarok
Editor Ahli
A. Qodry Azizy (IAIN Wali Songo Semarang)
Din Syamsuddin (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Idris Zakaria (UKM Kuala Lumpur)
Jusman Iskandar (UNPAD Bandung)
M. Amin Abdullah (UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta)
Penyunting Pelaksana
A. Tafsir, Dadang Kahmad, Etin Anwar,
Fisher Zulkarnaen, Juhaya S. Praja
Nurwajah Ahmad EQ
ALAMAT
Jl. Raya A.H. NASUTION No. 105 Bandung 40614
Telp. 022-7805491 Fax. 022-7800249
E-Mail: Jurnal_Khazanah@yahoo.com
Terbit pertama tahun 2002; Frekwensi terbit dua kali setahun

KHAZANAH: Jurnal Ilmu Agama Islam adalah jurnal ilmiah yang telah terakreditasi berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI (SK Dirjen Dikti Nomor 39/DIKTI/Kep/2004). KHAZANAH has been accredited by Ministry of Natinal Education Republic of Indonesia as an academic journal.


Vol 3, Nomor 9, Januari-Juni 2006 ISSN 1412-372X

KHAZANAH
Jurnal Ilmu Agama Islam


Daftar Isi

Artikel
1-17 Muh. Syamsuri Yusuf
Perkembangan Literatur Ulumul Quran
19-41 Ali Masrur Abdul Ghafar
Perkembangan Literatur Hadis
43-72 Moh. Najib
Al-Naqd sebagai Metode Pengembangan Studi
Hadis
73-91 Munir
Ibnu Hazm’s Method of Study of Christianity
93-108 Sukriadi Sambas
Al-Sayyid Ahmad Khan: Dirasat fi al-Rajul al-Da’wah
Ila Allah Ta’ala
109-120 Ahmad Hasan Ridwan
Rationalist Vis A Vis Traditionalist’s Perspective of Qiyas: Quo Vadis?
121-135 Jaih Mubarak
Nusyuz and Domestic Violence in Indonesia: A Study of Law No. 23, 2004
137-152 Juhaya S. Praja
Islam and Counter Terrorism
Penelitian
153-186 Afif Muhammad
Posisi Muhammad Asad dalam Khazanah
Tafsir Quran Berbahasa Inggris
Tinjauan Buku
187-203 Malki Ahmad Nasir
Muqaddimah fi ‘Ilm al-Istighrab

Senin, 14 September 2009

Doa Kumail bin Ziyad

Doa Kumail bin Ziyad

Ya Allah,
Aku memohon kepada-Mu,
dengan rahmat-Mu yang memenuhi segala sesuatu,
dengan kekuasaan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu,
dan karenanya merunduk segala sesuatu,
dengan kemuliaan-Mu yang mengalahkan segala sesuatu,
dengan kekuatan-Mu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu,

dengan kebesaran-Mu yang memenuhi segala sesuatu,
dengan kekuasaan-Mu yang mengatasi segala sesuatu,
dengan wajah-Mu yang kekal setelah punah segala sesuatu,
dengan asma-Mu yang memenuhi tonggak segala sesuatu,
dengan ilmu-Mu yang mencakup segala sesuatu,
dengan cahaya wajah-Mu yang menyinari segala sesuatu.

Wahai Cahaya.
Wahai Yang Mahasuci.
Wahai Yang Awal dari segala yang awal.
Wahai Yang Akhir dari segala yang akhir.

Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan.
Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana.
Ya Allah,
ampuni dosa-dosaku yang merusak karunia.
Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang menahan do`a.
Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bala`.
Ya Allah,
ampunilah dosa yang telah kulakukan
dan segala kesalahan yang telah kukerjakan.

Ya Allah,
aku datang menghampiri-Mu dengan zikir-Mu,
aku memohon pertolongan -Mu dengan diri-Mu,
aku memohon kepada-Mu dengan kemurahan-Mu,
dekatkan daku keharibaan-Mu,
sempatkan daku untuk bersyukur kepada-Mu,
bimbinglah daku untuk selalu mengingat-Mu.

Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu dengan permohonan
hamba yang rendah, hina dan ketakutan, maafkan daku, sayangi daku,
dan jadikan daku ridha dan senang kepada pemberian-Mu.

Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu,
dengan permohonan orang yang berat keperluannya,
yang ketika kesulitan menyampaikan hajatnya kepada-Mu,
yang besar kedambaannya untuk meraih apa yang ada disisi-Mu.

Ya Allah,
Maha besar kekuasaan-Mu, Maha tinggi kedudukan-Mu,
Selalu tersembunyi rencana-Mu,
Selalu tampak kuasa-Mu, selalu tegak kekuatan-Mu,
Selalu berlaku kodrat-Mu, tak mungkin lari dari pemerintahan-Mu.

Ya Allah,
tidak kudapatkan pengampun bagi dosaku,
tiada penutup bagi kejelekanku,
tiada yang dapat menggantikan amalku yang jelek dengan kebaikan, melainkan Engkau.

Tiada Tuhan kecuali Engkau.
Maha suci Engkau dengan segala puji-Mu.
Telah aku aniaya diriku, telah berani aku melanggar,
karena kebodohanku, tetapi aku tetap tenteram,
karena bersandar pada sebutan-Mu dan karunia-Mu kepadaku.

Ya Allah, Pelindungku,
betapa banyak kejelekkan diriku telah Kau tutupi,
betapa banyak malapetaka telah Kau atasi,
betapa banyak rintangan telah Kau singkirkan,
betapa banyak bencana telah Kau tolak,
betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku telah Kau sebarkan.

Ya Allah,
besar sudah bencanaku,
berlebihan sudah kejelekan keadaanku,
rendah benar amal-amalku,
berat benar belenggu (kemalasanku).
Angan-angan panjang telah menahan manfaat dari diriku,
dunia dengan tipuannya telah memperdayaku,
dan diriku (telah terpedaya) karena ulahnya,
dan karena kelalaianku.

Wahai Junjunganku,
aku memohon kepada-Mu dengan seluruh kekuasan-Mu,
jangan Kau tutup do`aku, karena kejelekan amal dan perangaiku,
jangan Kau ungkapkan rahasiaku yang tersembunyi
yang telah Engkau ketahui,

Jangan Engkau segerakan siksa kepadaku karena perbuatan buruk
dan kejelekan yang kulakukan dalam kesendirianku,
karena kebiasaanku melanggar batas, dan kebodohanku,
karena banyaknya nafsuku dan kelalaianku.

Ya Allah,
dengan kemulian-Mu,
sayangi aku dalam segala keadaan, kasihi aku dalam segala perkara.

Ilahi Rabbi,
kepada siapa lagi selain Engkau,
aku memohon dihilangkan kesengsaraanku, dan diperhatikan urusanku.

Ilahi Pelindungku,
Engkau kenakan padaku hukum,
tetapi di situ aku ikuti hawa nafsuku;
aku tidak cukup waspada terhadap tipuan (setan) musuhku,
maka terkecohlah aku lantaran nafsuku,
dan berlakulah ketentuan-Mu atas diriku
ketika kulanggar sebagian batas yang Kau tetapkan bagiku,
dan kubantah sebagian perintah-Mu.
Namun bagi-Mu segala pujiku atas semuanya itu;
Tiada alasan bagiku (menolak) ketentuan yang Kau tetapkan bagiku,
demikian pula hukum dan ujian yang menimpaku.
Aku datang kini menghadap-Mu,

Ya Ilahi …,
dengan segala kekuranganku,
dengan segala kedurhakaanku (pelanggaranku),
sambil menyampaikan pengakuan dan penyesalanku
dengan hati yang hancur luluh,
memohon ampun dan berserah diri,
dengan rendah hati mengakui segala kenistaanku.

Karena segala cacatku ini,
tiada aku dapatkan tempat melarikan diri,
tiada tempat berlindung untuk menyerahkan urusanku,
selain kepada kehendak-Mu untuk menerima pengakuan kesalahanku
dan memasukkan aku ke dalam kesucian kasih-Mu.

Ya Allah,
terimahlah pengakuanku, kasihanilah beratnya kepedihan,
lepaskan aku dari kekuatan belengguku.

Ya Rabbi,
kasihanilah kelemahan tubuhku,
kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku.

Wahai Tuhan yang mula-mula menciptakanku,
menyebutku, mendidikku, memperlakukanku dengan baik, dan memberiku kehidupan,
karena permulaan karunia-Mu, karena Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan,
berilah aku karunia-Mu.

Ya Allah,
Junjungan-ku, Pemelihara-ku,

Apakah Engkau akan menyiksaku dengan api-Mu,
setelah aku mengesakan-Mu,
setelah hatiku tenggelam dalam makrifat-Mu,
setelah lidahku bergetar menyebut-Mu,
setelah jantungku terikat dengan cinta-Mu,
setelah segala ketulusan pengakuan-ku dan permohonan-ku,
seraya tunduk bersimpuh pada rububiyah-Mu?

Tidak,
Engkau terlalu mulia untuk mencampakkan orang yang engkau ayomi,
atau menjauhkan orang yang Engkau dekatkan,
atau menyisikan orang yang Engkau naungi,
atau menjatuhkan bencana pada orang
yang Engkau cukupi dan Engkau sayangi,
aduhai diriku!,

Junjungan-ku, Tuhan-ku, Pelindung-Ku!,
Apakan Engkau akan melemparkan ke neraka wajah-wajah yang tunduk rebah karena kebesaran-Mu,
lidah-lidah yang dengan tulus mengucapkan ke-Esaan-Mu dan dengan pujian mensyukuri nikmat-Mu,
kalbu-kalbu yang dengan sepenuh hati mengakui uluhiyah-Mu,
hati nurani yang dipenuhi ilmu tentang-Mu,
sehingga bergetar ketakutan,
tubuh-tubuh yang telah biasa tunduk untuk mengabdi-Mu dan dengan merendah memohon ampunan-Mu ? Tidak sedemikian itu persangkaan kami tentang-Mu,
padahal telah diberitakan kepada kami tentang keutamaan-Mu.

Wahai pemberi karunia, wahai pemelihara!

Engkau mengetahui kelemahanku
dalam menanggung sedikit dari bencana dan siksa dunia
serta kejelekan yang menimpa penghuninya;
Padahal semua (bencana dan kejelekan) itu singkat masanya, sebentar lalunya, dan pendek usianya.
Maka apakah mungkin aku sanggup menanggung bencana akhirat dan kejelekan hari akhir yang besar,
bencana yang panjang masanya dan kekal menetapnya, serta tidak diringankan bagi orang yang menanggungnya;
sebab semuanya tidak terjadi, kecuali karena murka-Mu, karena balasan-Mu.
Inilah, yang bumi dan langit pun tak sanggup memikulnya.

Wahai Junjungan-Ku,
bagaimana mungkin aku (menanggungnya)?,
padahal aku hamba-Mu yang lemah, rendah, hina, malang, dan papa.
Urusan apalagi kiranya yang akan aku adukan kepada-Mu ?

Mestikah aku menangis menjerit, karena kepedihan dan beratnya siksa, atau karena lamanya cobaan ?
Sekiranya Engkau siksa aku beserta musuh-musuh-Mu,
dan Engkau himpunkan aku bersama penerima bencana-Mu,
dan Engkau ceraikan aku dari para kekasih dan kecintaan-Mu, ohh… seandainya aku.

Ya Ilahi,
Junjungan-ku, Pelindung-ku, Tuhan-ku.
Sekiranya aku dapat bersabar menanggung siksa-Mu,
mana mungkin aku mampu bersabar berpisah dari-Mu?

Dan seandainya
aku dapat bersabar menahan panas api-Mu,
mana mungkin aku bersabar untuk tidak melihat kemulyaan-Mu?
Mana mungkin
aku tinggal di neraka, padahal harapanku hanya maaf-Mu?

Demi kemuliaan-Mu,
wahai Junjungan-Ku, Pelindung-Ku!
Aku bersumpah dengan tulus;
sekiranya Engkau biarkan aku berbicara di sana, di tengah penghuninya, aku akan menangis, tangisan mereka yang menyimpan harapan,
aku akan menjerit, jeritan mereka yang memohon pertolongan,
aku akan merintih, rintihan yang kekurangan.
Sungguh,
aku akan menyeru-Mu, di manapun Engkau berada.

Wahai Pelindung kaum mukminin,
Wahai tujuan harapan kaum arifin,
Wahai lindungan kaum yang memohon perlindungan,
Wahai kekasih kalbu para pencinta kebenaran,
Wahai Tuhan seru sekalian alam.

Maha suci Engkau Ilahi, dengan segala puji-Mu !
Akankah Engkau dengar di sana suara hamba muslim
yang terpenjara dengan keingkarannya,
yang merasakan siksanya karena kedurhakaannya,
yang terperosok ke dalam nya karena dosa dan nistanya;
ia merintih kepada-Mu dengan mendambakan rahmat-Mu,
ia menyeru-Mu dengan lidah ahli tauhid-Mu,
ia bertawasul kepada-Mu dengan rububiyah-Mu,

Wahai Pelindungku!
Bagaimana mungkin ia kekal dalam siksa,
padahal ia mengharap kebaikan-Mu yang terdahulu.
Mana mungkin neraka menyakitinya,
padahal ia mendambakan karunia dan kasih-Mu.
Mana mungkin nyalanya membakarnya,
padahal Engkau dengar suaranya dan Engkau lihat tempatnya,
Mana mungkin jilatan api mengurungnya,
padahal Engkau mengetahui kelemahannya.
Mana mungkin ia jatuh bangun di dalamnya,
padahal Engkau mengetahui ketulusannya.
Mana mungkin Zabaniyah menghempasnya,
padahal ia memanggil-manggil -Mu: Ya Rabbi!
Mana mungkin ia mengharapkan karunia kebebasan dari padanya, lalu Engkau meninggalkannya di sana,

Tidak,
tidak demikian sangkaku kepada-Mu.
Tidak mungkin seperti itu perlakuan-Mu terhadap kaum beriman,
melainkan kebaikan dan karunialah yang Engkau berikan.
Dengan yakin aku berani berkata,
kalau bukan karena keputusan-Mu
untuk menyiksa orang yang mengingkari-Mu dan putusan-Mu
untuk mengekalkan di sana orang-orang yang melawan-Mu,
tentu Engkau jadikan api seluruhnya sejuk dan damai,
tidak akan ada lagi di situ tempat tinggal
dan menetap bagi siapapun.
Tetapi Maha Kudus nama-nama-Mu,

Engkau telah bersumpah,
untuk memenuhi neraka dengan orang-orang
kafir dari golongan Jin dan Manusia seluruhnya.
Engkau akan mengekalkan di sana kaum durhaka.
Engkau dengan segala kemuliaan puji-Mu,

Engkau berkata ,
setelah menyebutkan nikmat yang Engkau berikan
“Apakah orang mukmin seperti orang kafir, sungguh tidak sama mereka itu”.

Ilahi, Junjunganku,
Aku memohon kepada-Mu,
dengan kodrat yang telah Engkau tentukan,
dengan qadha yang telah Engkau tetapkan dan putuskan,
dan yang telah Engkau tentukan berlaku pada
orang-orang yang dikenai;

Ampunilah bagi-ku, di malam ini, di saat ini,
semua nista yang pernah aku kerjakan,
semua dosa yang pernah aku lakukan,
semua kejelekan yang pernah aku rahasiakan,
semua kedunguan yang pernah aku amalkan,
yang aku sembunyikan atau tampakkan,
yang aku tutupi atau yang aku tunjukkan.
Ampunilah semua keburukan
yang telah Engkau suruh malaikat mencatatnya.
Mereka yang telah Engkau tugaskan untuk merekam

Segala yang ada padaku,
mereka yang Engkau jadikan saksi-saksi
bersama seluruh anggota badanku,
dan Engkau sendiri mengawal di belakang mereka,
menyaksikan apa yang tersembunyi pada mereka.
Dengan rahmat-Mu, Engkau sembunyikan kejelekan itu
Dengan karunia-Mu, Engkau menutupinya.
Perbanyaklah bagianku pada setiap kebaikan yang Engkau turunkan, atau setiap karunia yang Engkau limpahkan,
atau setiap keberuntungan yang Engkau sebarkan,
atau setiap rizki yang Engkau curahkan,
atau setiap dosa yang Engkau ampunkan,
atau setiap kesalahan yang Engkau sembunyikan.

Ya Rabbi . Ya Rabbi. Ya Rabbi.
Ya Ilahi, Junjunganku, Pelindungku, Pemilik nyawaku!
Wahai Dzat yang ditangan-Nya ubun-ubunku!
Wahai yang mengetahui kesengsaraan dan kemalanganku!
Wahai yang mengetahui kefakiran dan kepapaanku!

Ya Rabbi. Ya Rabbi. Ya Rabbi.
Aku memohon kepada-Mu dengan kebenaran dan kesucian-Mu,
dengan keagungan sifat dan Asma`-Mu
Jadikan waktu-waktu malam dan siangku,
dipenuhi dengan zikir kepada-Mu,
dihubungkan dengan kebaktian kepada-Mu,
diterima amalku di sisi-Mu,
sehingga jadilah amal dan wiridku
seluruhnya wirid yang satu,
dan kekalkanlah selalu keadaanku dalam berbakti pada-Mu.

Wahai Dzat yang kepada-Nya aku percayakan diriku!
yang kepada-Nya aku adukan keadaanku!

Ya Rabbi. Ya Rabbi. Ya Rabbi.
Kokohkan anggota badanku untuk berbakti kepada-Mu.
Teguhkan tulang-tulangku untuk melaksanakan niatku.
Karuniakan untuk-ku kesungguhan untuk bertakwa kepada-Mu, kebiasan untuk meneruskan bakti pada-Mu,
sehingga aku bergegas menuju-Mu bersama para pendahulu
dan berlari ke arah-Mu bersama orang-orang terkemuka,
merindukan dekat pada-Mu bersama yang merindukan-Mu.
Jadikan daku dekat dengan-Mu, dekatnya orang-orang yang ikhlas
dan takut pada-Mu, takutnya orang-orang yang yakin.
Sekarang aku berkumpul di hadirat-Mu bersama kaum mukminin.

Ya Allah!
siapa yang bermaksud buruk padaku, tahanlah dia,
siapa yang memperdayakan-ku, gagalkanlah dia.
Jadikan aku hamba-Mu yang paling baik nasibnya di sisi-Mu.
yang paling dekat kedudukannya dengan-Mu,
yang paling istimewa tempatnya di dekat-Mu,

Sungguh,
semua ini tidak akan tercapai, kecuali dengan karunia-Mu.
Limpahkan kepadaku kemurahan-Mu,
sayangi aku dengan kebaikan-Mu,
jaga diriku dengan rahmat-Mu,
gerakkan lidah-ku untuk selalu berzikir kepada-Mu,
penuhi hatiku supaya selalu mencintai-Mu,
berikan padaku yang terbaik dari ijabah-Mu,
hapuskan bekas kejatuhanku,

Ampuni ketergelinciranku.
Sungguh,
telah Engkau wajibkan hamba-hamba-Mu beribadah kepada-Mu,
Engkau perintahkan mereka untuk berdoa kepada Mu,
Engkau jaminkan pada mereka ijabah-Mu.

Karena itu, kepada-Mu,
Ya Rabbi,
aku hadapkan wajah-ku, kepada-Mu,

Ya Rabbi,
aku ulurkan tangan-ku, demi kebesaran-Mu,
perkenankan doaku,
sampaikan daku pada cita-citaku,
jangan putuskan harapanku akan karunia-Mu,
lindungi aku dari kejahatan Jin dan Manusia
musuh-musuhku.

Wahai yang Maha cepat ridhanya!
Ampunilah orang yang tidak memiliki apapun kecuali doa,
karena Engkau perbuat apa kehendak-Mu.

Wahai yang namanya adalah obat,
yang zikir-Nya adalah penyembuhan,
yang ketaatan kepada-Nya adalah kekayaan
Kasihanilah orang yang hartanya hanya harapan,
dan senjatanya hanya tangisan.

Wahai Penabur karunia!
Wahai Penolak bencana!

Wahai Cahaya,
yang menerangi mereka
yang terhempas dalam kegelapan,

Wahai yang Maha Tahu tanpa diberi tahu,
sampaikan rahmat-Mu
kepada Muhammad saw. dan Keluarga Muhammad.

Lakukan pada-ku
apa yang layak bagi-Mu.

Semoga Allah
melimpahkan kesejahteraan
pada Rasul-Nya serta para Imam yang mulia dari Keluarganya;
Sampaikan salam kepada mereka.

Minggu, 30 Agustus 2009

Amalan untuk Mendatangkan Rizki

Bagi yang ingin mendapatkan kemudahan dalam mencari rizki,
hendaknya membaca dzikir di bawah ini:

Astaghfirullahal 'adhim, 33 kali
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala ali Sayyidina Muhammad, 33 kali
La ilaha Illa Allah Muhammadur Rasulullah, 33 kali
Ya Allah Ya Rahman Ya Allah Ya Rahim, 33 kali

Amalan ini benar-benar berdasarkan Alquran dan al-Hadis
Dibaca setiap habis shalat fardhu dan shalat malam
Lebih banyak tentu lebih baik dengan hitungan 33 atau 101 kali
Tentu saja harus disertai dengan bekerja keras.
Selamat mencoba semoga berhasil dan mendapat kemudahan
dalam mencari rizki yang halal. amin

Jumat, 13 Maret 2009

Dzikir 99 Asmaul Husna

Dzikir 99 Asmaul Husna

Tidak semua orang muslim menyadari betapa hebatnya energi dan kekuatan dzikir 99 asmaul husna (nama-nama yang terbaik), meskipun di dalam Alquran dikatakan dengan jelas:
a'udzu billahi mina sy-syaythanir rajim
wa lillahi l-asmaul husna, fad'uhu biha
Artinya:
Allah memiliki nama-nama yang terbaik, maka berdoalah dengan menyebut nama-nama-Nya.

Sebagai contoh:
Siapa yang ingin dibukakan ilmu dan makrifat, hendaknya ia banyak membaca Ya Fattah (Wahai Yang Maha Membuka) Ya Alim (Wahai Yang Maha Mengetahui)

Siapa yang ingin mendapatkan rizki yang berlimpah, hendaknya ia banyak membaca Ya Razzaq (Wahai Yang Maha Pemberi Rizki)

Siapa Yang ingin kemulyaan, hendaknya ia banyak membaca Ya Karim (Wahai Yang Maha Mulia)

Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya, hendaknya ia membaca Ya Muhyi (Wahai Yang Maha Menghidupkan)

Siapa yang ingin tobatnya diterima oleh Allah, maka hendaknya ia membaca Ya Tawwab (Wahai Yang Maha Penerima Taubat) berulang kali.

Siapa yang ingin dikaruniai martabat dan harga diri di mata manusia, maka bacalah Ya Malikal Mulki (Wahai Yang Maha Memiliki Kerajaan Yang Abadi) berulang kali.

Siapa yang berada dalam keadaan sakit, kesulitan, miskin, kesepian, merana, terkena bencana, dan kesediahan, hendaknya ia banyak membaca Ya Lathif (Wahai Yang Maha Lembut). Insya Allah, berbagai keadaan yang tidak menyebangkan itu akan berbalik menjadi keselamatan, kebahagiaan, dan kemaanan.

Dzikir ini saya Ijazahkan untuk siapa saja yang membaca situs ini dan mau mengamalkan dzikir asmaul husna ini dengan ikhlas karena Allah swt.

Dzikir ini sebaiknya dibaca setelah shalat fardhu dan shalat malam dengan hitungan 33, 100 sampai 1000 kali. Lebih baik bila dibarengi dengan puasa senin kamis.

Tentu saja ini bukan sekedar teori. Oleh karena itu, anda sendiri harus mencoba dan mempraktekkannya.

Sabtu, 14 Februari 2009

Toleransi Antaragama

Bercermin Toleransi dari Yerusalem

Harian Umum Kompas
Jumat, 5 Desember 2008 06:19 WIB
Laporan wartawan Kompas Yulvianus Harjono

Kota suci tiga agama besar dunia. Demikian julukan yang kerap disematkan pada Yerusalem. Sebuah kota yang banyak disebut-sebut di Alkitab, Al-Quran, hingga Kitab Taurat. Kota yang selalu mengundang pertikaian dan pedebatan tanpa henti jika berbicara soal klaim kepemilikan atas nama agama.
Namun, tidak banyak yang mengetahui, lewat Yerusalem pula orang-orang justru diajarkan indahnya keragaman dan pentingnya toleransi. Wajah kota suci agama Islam, Kristen, dan Yahudi yang toleran dan syahdu ini tergambar jelas dalam buku karya Trias Kuncahyono, wartawan senior Harian Kompas yang menerbitkan buku Yerusalem; Kesucian, Konflik dan Pengadilan Akhir .
Dalam bedah buku karyanya di Universitas Islam Sunan Gunung Djati, Kamis (4/12) Trias bercerita, karya ini sebetulnya merupakan tapakan perjalanan rohaninya yang disampaikan dengan pendekatan jurnalistik namun dilengkapi pengamatan dan literatur sejarah. Salah satu hasilnya, ia menemukan bahwa warga Yerusalem dalam berabad-abad waktu, hidup secara toleran.
Meski, seperti di Jakarta, kota itu terbagi-bagi dalam empat wilayah yang masing-masing dihuni warga muslim, Kristen, Armenia, dan Yahudi. Wilayah ini dipisahkan oleh garis imajiner. Meski hidup dengan agama dan cara pandang berbeda, masing-masing itu tidak terisolasi. Namun, saling berinteraksi. Bahkan, di satu wilayah itu sendiri, terdapat tempat ibadah berbagai agama.
"Yang membuat saya terharu, pada sore hari terdengar suara Adzan. Beberapa saat kemudian terdengar denting lonceng dari Gereja Makam Kudus. Sebuah suasana yang hening dan sangat syahdu," ucapnya.
Meski demikian, ia tidak membantah bahwa Yerusalem memiliki wajah lainnya, yaitu warna konflik hingga pertikaian. "Bagaimanapun, Yerusalem bukan kota malaikat," tuturnya di depan audiens yang antusias hingga ruangan pertemuan di kampus UIN SGD pun penuh sesak.
Ia pun berpandangan, jika persoalan saling klaim atas Yerusalem bisa diselesaikan, maka otomatis konflik di Timur Tengah menemukan pangkal penyelesaian.
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas ini bercerita, mengkaji buku karyanya ini tidaklah semudah melakukan reportase di Yerusalem itu sendiri. Dalam pengalaman bedah buku di beberapa daerah, seringkali ia sempat khawatir akan reaksi audiens. Sangat sensistif ketika kita berbicara Yerusalem. Padahal, menurutnya, kajian di Yerusalem sangatlah relevan dengan konteks Indonesia yang juga negara multikultur dan agama.
Wawan Hernawan, Ketua Jurusan Perbandingan Agama UIN SGD mengatakan, masyarakat Indonesia saat ini seringkali melihat persoalan Yerusalem dari kacamata kebencian. Padahal, seperti digambarkan Trias Kuncahyono di dalam bukunya, kenyataannya tidaklah demikian. " Kita kurang melakukan hal semestinya, perbandingan agama. Melainkan, justru pertandingan dan persaingan agama," tuturnya.
Buku ini mengingatkan kita bahwa keanekaragaman agama seharusnya menjadi alat untuk berlomba-lomba dalam kebajikan, bukan mengobarkan api peperangan. "Dalam konteks Indonesia, sangat disayangkan jika kita negara yang multietnis, malah tidak ingin memahami orang lain. Justru memaksakan kehendak," tutur Ali Masrur Abdul Ghaffar yang juga tampil sebagai pengulas buku.

Yulvianus Harjono